Jumat, 20 Desember 2013

Daun ( Karya : Sapardi Djoko Damono )

     


    Siapa yang bertanggung jawab bahwa daun berwarna hijau ? Hujan sama sekali tidak memasalahkannya. Ia malah agak heran kenapa muncul pertanyaan semacam itu. Ia tahu benar, meskipun berulang kali diiguyur daun tidak juga luntur. Ia juga suka membersihkan debu yang menempel pada daun sehingga tampak hijau. mungkin matahari yang punya ulah itu ; maksudnya menyulap daun menjadi hijau. Habis, siapa lagi ? 

     Tetapi matahari memang tidak pernah menanggapi pertanyaan yang konyol semacam itu ; ia menikmati tugasnya setiap hari sebagai mata uang terus-menerus mengawasi kita. Diam-diam memang diakuinya bahwa ia juga ikut bertanggung jawab atas itu, meskipun tugasnya juga menyihir daun menjadi kecoklat-coklatan, sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak disukainya.

   Jadi, siapa yang bertanggung jawab ? Angin lagi, juga tidak berminat menjawab pertanyaan aneh itu. Sebenarnya ia malah merasa ikut bertanggung jawab atas kelanjutan tugas yang tidak disukai matahari itu. Ia bertugas menggoyang-goyang daun yang sudah coklat agar lekas gugur, sebab tidak jarang daun tetap bertahan pada tangkainya meskipun tidak hijau lagi. Ia juga tidak menyukai tugas ini, sebab jika ada daun yang bersikeras demikin, ia harus berputar sekencang-kencangnya agar daun itu luruh. Tetapi akibat sampingannya adalah terlalu banyak daun yang masih hijau ikut lepas dari tangkainya. Itu artinya ia bisa dianggap sudah melampaui tugasnya.

          Semua itu tidak menjawab pertanyaan siapa yang bertangung jawab bahwa daun berwarna hijau. Tetapi, siapa pula yang mengajukan pertanyaan itu ? gerutu si tukang kebun.
------

Cinta Dalam Doa



Bagaimana caranya menjelaskan rindu 
kepada seseorang yang entah di mana saat ini
Untukmu yang disana,
terkadang mata ini iri kepada hati
Karena kau ada dihatiku namun tidak tampak di mataku

Untukmu yang disana,
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini masih menunggumu
Meski kau tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan
Hati ini meyakini bahwa kau ada
Meski entah di belahan bumi mana

Untukmu yang disana,
Mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama
tersenyum menatap rembulan yang sama
di sanalah, tatapanmu dan tatapanku bertemu
Maka, saat hatiku telah mengenal fitrahnya
Aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintai-Nya


Minggu, 10 November 2013

Pejamkan Rasakan Tuliskan


Suara jerit di lembayung
Teredam, terikat, terkekang
Bara api di lubuk hati
Terbakar, berhembus, tak padam
Untai kata tak terwakilkan
Resah hati tak terlukiskan
Pejamkan mata, terus pejamkan
Hingga teriakan itu menggetarkan alam fiksi yang ada

Tak terulur oleh waktu
Tak terpecah oleh keadaan
Saat waktu terdiam sesaat, saat itu pula lisan merapat
Waktu, ya waktu
Selalu tentangnya yang tak pernah tepat
Hilang saat raga berupa wujud
Hadir kala raga mulai terkikis
Rasakan, terus rasakan saja
Hingga suatu ketika dentingan itu menyatu
Rasakan, agar tak ada yang hilang saat waktu hadir bersama wujud nyata

Jari terkecil yang berpaut
Membalut kata bersyair indah
Walau nada yang mengalun tak selalu ceria
Syair terus mengalun
Hingga jari kecil itu terlepas
Entah terdorong atau melepaskan
Menghampiri jari kecil lentik lainnya
Bersua, membentuk nada dari notasi yang berbeda
Sepertinya indah
Namun  terdengar sumbang di relung iri
Sejenak ku menuliskan notasi lama yang terdengar indah untukku
Tuliskan, hingga nada usang itu kembali mengalun
Tuliskan, agar syair yang hilang kembali tersusun
Agar kau sadar, nada yang sama akan terus mengalun membuntuti waktu

Minggu, 20 Oktober 2013

Di Balik Hujan (Part : 3)

           1 jam menunggu pemuda itu mulai merasa bosan, ia mulai jenuh dengan bau obat yang menyengat di sekitarnya. ‘sepertinya aku butuh segelas kopi’ pemuda itu menyeretkan kakinya menuju kantin rumah sakit yang berada di barat dan membeli segelas kopi dengan gelas sekali pakai. Aroma kopi panas di campur dengan suasana hujan adalah kombinasi yang tepat. Pemuda itu kembali ke ruang periksa untuk menghampiri gadisnya. Tetapi ia tidak menemukan gadis itu di ruang periksa.

          Dengan segera ia mencari gadisnya itu. Rumah sakit ini bukanlah rumah sakit yang besar, ia yakin gadisnya tidak akan jauh dari situ. Benar saja, pemuda itu menemukan gadisnya sedang di taman terguyur hujan.

“Hei.. sedang apa di situ ? cepat kembali ke dalam. Nanti kamu sakit”
“Bukankah aku memang sedang sakit ?”
“Kamu bicara apa. Ayo cepat masuk kedalam. Kita pulang”
“Sebentar, aku masih ingin di sini”

          Pemuda itu memandang heran gadisnya. Apa gadis mungilnya itu telah ingat kebiasaan lamanya ini ?

“Aku ingin bertanya satu hal padamu”
“Tanyakan saja”
“Apa yang telah kamu lakukan padaku ?”
“Maksudmu ?”
“saat terapi tadi aku mengingat sesuatu. Aku dan kamu sedang di satu mobil, lalu aku menjerit kencang. Apa yang kamu lakukan padaku ?”

          Hening. Suara hujan menjadi latar dalam keheningan yang di buat keduanya. Pemuda itu tidak bisa menjawab.

“Kenapa ?”
“Tidak aku hanya.. aku hanya sulit menceritakannya”
“Aku akan menunggumu cerita”
“Hmm.. oke aku mengaku aku salah. Aku yang menyebabkan kamu menjadi seperti ini. Maaf kan aku karena sejak awal tidak menceritakan kepadamu “
“Mengapa kamu tidak menceritakannya padaku ?”
“Mana mungkin aku bisa menceritakan kejadian itu kepadamu. Kamu tidak boleh dipaksa untuk mengingat apalagi diceritakan hal yang akan membuatmu terguncang.”
“Atau dengan kata lain kamu sengaja menutupi kejadian itu.”
“Percayalah, aku melakukan ini untuk melindungimu. Aku tidak ingin melukaimu lebih dalam lagi. Sudah cukup rasa menyesal yang selama 4 bulan ini menghantuiku. Aku tidak ingin membuat kamu membenciku”
“Aku tidak akan membencimu”
“Belum lebih tepatnya. Kamu boleh membenciku, aku mementingkan kesehatanmu dulu itu sebabnya aku tidak cerita tentang kejadian itu. Sekalipun nantinya, aku harus membayarnya dengan rasa bencimu dan rasa kehilangan sepanjang hidupku.

          Hujan kembali menjadi pengisi keheningan mereka berdua. Satpam berbaju putih hitam yang sedari tadi meneriaki mereka untuk masuk kedalam rumah sakit pun akhirnya menyerah. Membiarkan sepasang kekasih itu mengobrol di bawah hujan.

“Apa dulu kita sepasang kekasih ?” tanya gadis itu setelah diam cukup lama.
“Iya, dulu kita saling memliki satu sama lain. Dulu kita adalah pasangan paling bahagia di dunia. Aku hanya milik kamu dan kamu hanya milik aku”
“Benarkah dulu kita sebahagia itu ?”

          Pemuda itu mengambil tangan sang gadis dan menggenggamnya.

“Apa kamu tidak bisa merasakannya ? lenganku mungkin dapat putus, tetapi genggaman tanganku tak kan pernah lepas. Aku akan selalu ada untukmu. Dalam kondisi apapun. Aku siap berkorban apa saja untukmu.
“Apa kamu ingat, waktu dulu kita pernah pergi ke Bandung. Saat itu hujan turun deras. Aku memberhentikan mobil untuk membeli minuman hangat dan saat aku kembali kamu sudah tidak ada di mobil. Aku panik karena kamu tidak ada di sekitar tempat itu. Setelah hampir setengah jam mencarimu ternyata kamu sedang bermain dengan hujan di taman yang lumayan jauh dari tempat itu.
“Disaat itu aku berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan meninggalkan kamu sendiri. Dalam kondisi apapun. Aku akkan melindungi kamu sepenuhnya. Aku akan terus berada disisimu bahkan dalam kondisi mu yang seperti ini.”

“Apa ini cuma sebagai rasa bersalah kamu kepada ku saja ?”
“Gadisku yang manis, aku memang merasa bersalah dengan apa yang kamu alami sekarang. Tapi janji ku itu dibuat sebelum semua ini terjadi. Janji itu dibuat dengan kesadaran ku penuh. Karena aku sayang padamu.
“Sudah banyak kejadian yang kita lalui bersama, aku tidak akan semudah itu melepaskan kisah itu begitu saja. Apa tidak ada satupun yang bisa kamu ingat ? apa yang bisa aku lakukan agar kamu bisa mulai memunculkan memori itu lagi ?”

          Gadis mungil itu menjatuhkan dirinya di pelukan sang pemuda. Sang pemuda hanya diam, terkejut dengan reaksi gadis di pelukannya.

“Apa kamu sudah mengingatnya ?”
“Tidak, Aku tidak ingat. Bukankah kamu sendiri yang bilang aku tidak perlu mengingat ? Katamu aku hanya perlu merasakan. Maka inilah yang aku rasakan. Kamu... hangat”


          Senyum pemuda itu mengembang. Di bawah rintikan hujan, Ia membalas memeluk tubuh kecil yang berada di dekapannya. Iya merasa setelah ini semua akan lebih baik. Memang semua butuh waktu. Yang kini mereka butuhkan hanyalah merasakan satu sama lain. Rasakan semua kasih atau pedih, amarah atau asmara, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan pemuda itu yakin, ia dan gadisnya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk kembali bahagia seperti yang dulu mereka rasakan.


 -FIN-

Rabu, 16 Oktober 2013

Di Balik Hujan (Part : 2)

        Kemacetan sebagai tanda suatu kota metropolitan memang sudah biasa terjadi. Di tambah pada jam-jam krusial seperti ini. Makan siang. Perut orang-orang yang bekerja di gedung-gedung tinggi pencakar langit itu pasti minta segera diisi. Dan disinilah sang pemuda itu berada, di tengah-tengah keramaian lalu lalang kendaraan. Untung saja mobilnya tidak semacam mobil Carry yang jika terkena cahaya matahari Jakarta penghuni di dalamnya bissa matang seketika. Dia bersyukur dengan adanya mobil hasil kerja kerasnya selama ini, tapi ia juga membenci mobil ini karena telah membuat kekasih hatinya sekarang tidak seperti dulu lagi.

          Kejadian itu sudah 4 bulan yang lalu, kondisi gadis mungilnya pun telah membaik dan sudah diperbolehkan pulang kerumahnya. Namun tetap saja, dengan kondisinya yang seperti itu, ia belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Pemuda itu melirik jam di tangannya, pukul 13.23. Jam makan siang kantor seharusnya sudah lewat. Ia menarik nafas panjang, hari ini jadwal gadis mungilnya cek up ke rumah sakit dan ia harus mengantarkannya. Bukan permintaan gadis itu pastinya, tapi bukankah ia harus ikut bertanggung jawab dengan apa yang sedang dialami gadis itu ?

          Ah.. pemuda itu sudah tidak sabar lagi terjebak di lingkaran setan ini. Dengan sigap ia membanting stir melewati jalan-jalan tikus andalannya jika terjebak macet seperti ini. 30 menit kemudian ia sampai di rumah bercat biru muda lengkap dengan taman kecil yang dipenuhi bunga melati di depannya. Gadisku sangat suka melati. ‘Apa dia masih munyakainya sekarang ?‘ terka nya dalam hati.

Minggu, 13 Oktober 2013

Di Balik Hujan (Part : 1)

“Hujan.”
“Iya, apa kamu ingat sesuatu ?”
“Sesuatu ?”
“Iya, tentang hujan.”
“Hujan ?”
“Iya, apa yang kamu ingat tentang hujan ?”

Wajah mungil itu menunduk dan bersungut, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari pemuda di sebelahnya.

“Yang aku ingat, hujan itu dingin.”
“Lalu ?”
“Basah, gelap tapi menyejukan.”

          Bibir tipis itu melengkung indah. Pemuda yang sedari tadi menemani gadis itu pun ikut tersenyum melihatnya.

“Ada lagi yang kamu ingat ?”
“Hmm... Tidak. Tapi sepertinya banyak cerita tentang ku di balik hujan.”
“Benar. Kamu sangat menyukai hujan, setiap hujan turun kamu pasti dengan riang bermain di bawah rintiknya. Bahkan saat deras pun kamu tidak pernah memakai payung, ‘hujan itu anugrah, aku ingin merasakan keutuhan anugrah yang dibawa hujan’ itu katamu.”
“Benarkah ?”
“Iya benar. Apa kamu ingat pertama kali kita bertemu ? saat itu aku melihatmu di taman sendirian diguyur hujan yang deras. Ku kira kamu butuh bantuan seseorang karena tidak bisa pulang. Tapi ternyata itu kebiasaan mu saat hujan.”
“Sampai seperti itu ?”
“Iya.”

Pemuda itu menarik bangku dan mulai bercerita tentang kisah mereka dahulu. Gadis itu pun mendengarkan dengan wajah tanpa ekspresi. Dia begitu antusias dengan kisah yang di ceritakan pemuda itu, tetapi tak ada satupun yang berhasil ia gambarkan di wajah mungilnya. Pemuda itu pun tidak kalah antusias menceritakan berbagai pengalaman mereka di balik hujan. Mulai dari awal pertemuan pertama mereka dan pertemuan-pertemuan mereka selanjutnya hingga mereka menjadi satu.

Minat dan Bakat ?

            


          Hai kawan.. kali ini gue akan memposting hal-hal yang simple aja. Karena gue perhatiin dari beberapa waktu yang lalu, gue selalu mem-posting hal-hal yang sedikit serius. Lama-lama jadi kayak gimana gitu , hehehe. Oke sekarang kita membahas yang santai-santai saja dulu. Lebih tepatnya kali ini gue akan sedikit curhat. (engieng)

            Jadi begini kawan, beberapa hari yang lalu ada temen gue yang ngomong ke gue, lebih tepatnya nanya sih, kira-kira seperti ini :

“Eh fan, kamu enak ya bisa segala macem pelajaran. Hitung-hitungan, hafalan, olahraga, musik. Gimana sih cara nya bisa di semua bidang itu ?”

Gue yang mendapat pertanyaan semacam itu tentu saja diem. Ini pertama kali nya ada yang ngomong kayak gitu, karena sebelumnya gue sendiri bingung sebenernya bakat minat gue tuh dimana, eh tiba-tiba ada yang berkomentar seperti itu. Di lain sisi gue seneng, ternyata ada orang lain yang bisa melihat bakat gue tapi gue juga bingung karena belum nemuin yang pasti.

Oke, menjawab pertanyaan dari temen gue tadi gue cuma bisa jawab 1 kata. “Entahlah” . Ya, mau jawab apa lagi coba, orang yang di tanya juga bingung. Hehehe. Yang pasti sih kalo gue dihadapin sama persoalan semacam pelajaran kayak gitu, gue bakal berjuang dan fokus untuk menguasai pelajaran yang gue hadapin. Selalu begitu. Dampak negatifnya adalah, gue gak pernah bisa fokus dengan hal yang lain di luar yang lagi gue perdalam. Contohnya gini dulu gue di SMP suka banget sama IPS atau Ilmu Sosial, setiap ada mapel IPS dengan semangat gue ngikutin itu pelajaran sampe selalu pengen maju ke depan kelas kalo ada pertanyaan atau apa. Tapi di lain sisi gue jadi gak fokus sama mapel yang lainnya kayak Matematika. Dan hasilnya sudah diketahui, nilai di antara kedua nya jomplang sekali, sampai dulu punya niatan masuk ke IPS aja.

Jumat, 04 Oktober 2013

Menunggumu di lautan senja

Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang menjawabku
Selain ombak yang berderu
Tiada yang lebih pilu
Selain suara hatiku

Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu engkau tahu
Aku ada

Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejaku disisimu
Namun kau dapat rasakan
Akulah lautan
Kemana kau selalu pulang
Akulah lautan
Memeluk pantaimu penuh kehangatan

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih sendu
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu

Inspirasi puisi : Aku Tahu - Dee


Yang Terlupakan

Aku bukanlah pohon
Dengan batang yang kuat bertahan
Aku bukanlah pohon
Yang angin dan hewan pun segan
Aku bukanlah pohon
Yang diamnya dapat menyejukan

Mungkin aku hanyalah daun
Yang setiap waktu dapat melayang terbang
Kemudian terlupakan
Mungkin aku hanyalah ranting
Yang tersudut oleh angin yang datang
Tak kuat bertahan

Atau mungkin aku seperti hujan ?
Yang terhimpit oleh awan
Yang gemetar oleh gelegar
Yang jatuh tanpa penahan
Yang hadir tanpa kawan

Tapi, bolehkah sekali saja aku menjadi bunga ?
Yang setiasa bermekaran
Merasa di hargai merasa di banggakan
Bila tidak, tak apa aku menjadi dahan
Walau tak di pandang namun tetap kuat bertahan

Jikalau tuhan tidak mengizinkan
Aku tidak akan melipatkan tangan
Karena aku yakin tuhan
Maha mendengar apa yang hambanya ucapkan



Rabu, 02 Oktober 2013

Hadirnya Pelangi

Aku percaya pelangi kan hadir
Walaupun tanpa rintik yang bergulir
Bukankah itu sesuatu yang mustahil ?
Ah, itu hanya perkataan orang yang tak percaya takdir

Pelangi akan datang, aku percaya itu
Dengan atau tanpa rintik yang mengguyur
Bukankah itu perkataan ngawur ?
Ah, itu hanya perkataan orang yang melantur

Rintik dan Pelangi
Aku yakin mereka diciptakan sehati
Bukankah mereka hadir sendiri-sendiri ?
Ah, itu hanya perkataan orang yang iri



Pantun Nasehat "Jangan Pacaran"

                                                                
Si mamat menggiring sapi
Berhati-hati menghindari duri
Masa muda masa yang berapi-api
Tetap jaga hati dan jagalah diri

Di Bogor naik kuda
Di Arab naik onta
Kami memang anak muda
Tapi tak selalu memikirkan cinta

Sore-sore makan kacang
Kacangnya jatuh terlindas ban
Saat muda hanya bersenang-senang
Sudah tua akan menanggung beban

Riuh rendah jangkrik bersuara
Tiada satu terlihat mata
Ingatlah hidup hanya sementara
Jangan terlena karena cinta

Jalan-jalan ke pantai kuta
Tempat kenangan dahulu kala
Daripada terlena oleh cinta
Lebih baik perbanyak pahala

Anak kecil mandi di pancuran
Anak kecilnya sangat tampan
Buat apa pacaran
Lebih baik menata masa depan

Favorite Part CINTA. (baca : cinta dengan titik)

“My favorite part is the dew,
while yours is the sunrise.
Days left for us, only a few.
 It’s not forever, but still nice”

“My favorite part is the leaf,
while yours is the flower.
I never want to leave,
but it’s also hard to get us together”

“My favorite part is the lyric,
while yours is the music.
The distance makes me sick,
But there’s no option I can pick”

“My favorite part is the sea,
while yours is the mountain.
I’ll never set you free,
I’m afraid you won’t come back again”

“My favorite part is the blue sky,
while yours is the white cloud.
When you say goodbye,
My heart’s screaming out loud”

“My favorite part is the moon,
while yours is the dark sky.
Please come back soon,
Before I say goodbye”

“My favorite part is the dust,
while yours is the solid ground.
I gave you all my trust,
But you just left me wound”

CINTA. (baca : cinta dengan titik) hal 164-165 

novel by : @benzbara_

Minggu, 22 September 2013

Rintik dan Pelangi


Senin, 16 September 2013

I Wish You Were Here...


Selasa, 03 September 2013

Hanya yang kuungkapkan jika aku mampu


ada saat dimana rindu tak kuat ditampung kata-kata.
saat rindu berubah menjadi kekuatan untuk menanti.
bahkan ribuan tahun lagi.

aku merindukanmu.
sudah tak butuh aku kata-kata itu.
apalah artinya kata itu. 
sama saja seperti ribuan kata lain yang sering diungkapkan tanpa makna.

yang aku butuh hanya melihatmu tersenyum.
melangkah dengan langkah tergesamu menuju aku.
dengan tas naik-turun dipunggungmu.
laptop yang kau tenteng seenak jidatmu.

menemaniku menikmati senja.
sampai tiba waktu pulang.
saat kau sendiri yang menggambar senja itu.
dan mengantarku pulang.

tapi kamu tak kunjung datang.
tak juga tersenyum dan melangkah tergesa kearahku. 

senjaku kini berwarna kelabu.
kau bawa pulang tinta jingganya.
karena kau berjanji suatu hari akan kembali.
dan mewarnainya (untukku) lagi.

ah, rasanya ada ribuan yang ingin kusampaikan padamu.
tapi kini cukup satu. itupun jika aku mampu.
ada saat dimana rindu tak kuat ditampung kata-kata.
saat-saat aku merindukanmu…



Senin, 02 September 2013

10 universitas terbaik di dunia : Kedokteran

Kalian memiliki cita-cita menjadi dokter ? tidak salahnya kita memiliki cita-cita bisa bersekolah di salah satu universitas terbaik di dunia bidang kedokteran. 
Dan inilah 10 universitas terbaik di dunia bidang kedokteran :

1. Universitas Harvard

Kampus tertua dan paling prestisius di Amerika Serikat ini dinilai memiliki sekolah kedokteran terbaik di dunia. Dalam penilaian QS, Harvard mendapat nilai sempurna 100 persen dalam parameter reputasi akademik, pekerja lulusan, dan penelitian.

Didirikan pada 1782, misi sekolah kedokteran Harvard adalah untuk menciptakan orang-orang terbaik dari beragam komunitas yang berkomitmen untuk kepemimpinan dalam rangka mengurangi penderitaan manusia yang disebabkan oleh penyakit.

2Universitay of Cambridge

School of Clinical Medicine Cambridge adalah kampus dengan fakultas kedokteran terbaik kedua di dunia. Dalam penilaian QS, Cambridge mendapat nilai 83.

Pada 1953, James Watson dan Francis Crick berhasil menyimpulkan struktur DNA di kampus ini. Atas hal inilah, keduanya menerima Penghargaan Nobel dalam Bidang Kedokteran pada 1962.

Mayoritas lulusan Cambridge bekerja di National Health Service (NHS) Inggris dan sisanya menjadi praktisi umum.

3. University of Oxford

Universitas Oxford ada di peringkat ketiga dengan skor 77,7 poin. Terlepas dari kenaikan biaya kuliah di Inggris pada 2012, kuliah kedokteran di Oxford masih tiga kali lebih murah dibandingkan di Harvard.

4. Universitas Stanford

Stanford adalah universitas tertua di bagian barat Amerika Serikat yang memiliki sekolah kedokteran. Kampus ini berada di peringkat keempat dengan skor 68,7 poin dari nilai maksimal 100.

Biaya kuliah di kampus ini lumayan mahal, yaitu hingga 27 ribu poundsterling atau setara dengan Rp380 juta (Rp14,101 per poundsterling) per tahun.

Pada 1968, Stanford mencetak sejarah karena berhasil melakukan transplantasi jantung pertama atas manusia dewasa di Amerika.

5. Johns Hopkins University

Sejak berdiri pada 1893, sekolah kedokteran John Hopkins dianggap sebagai acuan bagi sekolah medis lain yang ada di Amerika. Kampus ini sempat ditampilkan dalam serial televisi House yang disiarkan di Amerika di mana salah satu tokoh serial fiksi tersebut, dr Gregory House diusir dari kampus karena berselingkuh.

6. University of CaliforniaBerkeley

University of California adalah universitas negeri yang mengutip biaya kuliah hingga 8 ribu poundsterling (Rp112,8 juta) per tahun. Dalam penilaian QS, fakultas kedokteran University of California, Berkeley mencetak skor 63,3.

7Massachusetts Institute of Technology (MIT)

Dalam daftar peringkat universitas terbaik dunia versi QS, MIT ada di peringkat ketiga. Tapi dalam daftar kampus dengan fakultas kedokteran terbaik, MIT ada di peringkat ketujuh dengan skor 61. Mahasiswa di kampus ini dikenakan biaya hingga 25 ribu poundsterling (Rp352 juta) per tahun.

8. Universitas Tokyo

Universitas Tokyo merupakan satu-satunya universitas asal Asia yang ada dalam daftar 10 besar kampus kedokteran terbaik di dunia. Prestasi mengesankan ini diawali pada 2008, saat dekan fakultas kedokteran memberikan pernyataan yang memicu mahasiswanya.

"Saya merasa mahasiswa kedokteran di Jepang lebih sedikit membaca ketimbang mereka yang ada di Amerika dan Inggris. Anda harus banyak membaca buku dan jurnal akademis. Anda membutuhkannya bukan hanya untuk memperoleh fakta, tapi juga untuk memahami mekamanisme dan bagaimana sebuah penemuan terjadi. Bangun dan jaga stamina Anda. Latih tubuh dan pikiran Anda. Saya menantang Anda untuk bermain badminton atau tenis, dan tentunya saya tidak mudah untuk dikalahkan," ujar Dekan FK tersebut.

Biaya kuliah di universitas yang terletak di Negeri Sakura ini sebesar 5 ribu poundsterling per tahun atau setara dengan Rp70 juta per tahun.

9. Universitas Yale

Metode pengajaran di Yale cukup unik. Fakultas kedokteran Yale mendorong kegiatan belajar dalam seminar kecil, konferensi, tutorial kecil, evaluasi diri siswa, pemikiran independen, dan investigasi. Kampus yang berbasis di Amerika ini mencetak skor 59,4.

10. University of CaliforniaLos Angeles (UCLA)

David Geffen School of Medicine di UCLA, dalam waktu 50 tahun berhasil menjadi salah satu sekolah kedokteran paling prestisius di Amerika. Sama seperti di UC Berkeley, biaya kuliah di kampus ini disubsidi dan dibatasi hingga 8 ribu poundsterling (Rp112 juta) per tahun.

Minggu, 01 September 2013

Wetlife - I Wanna Grow Old With You (OST UP)

Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan film UP bukan ? yap.. film petualangan yang terkenal karena beribu-ribu balon yang membuat rumah bisa terbang itu memang tidak hanya menghadirkan tokoh Russel yang lucu dan menggemaskan. Tapi tokoh Carl dan Ellie juga menarik perhatian. Bgaimana tidak, tokoh Carl dan Ellie yang digambarkan telah berteman sejak kecil dan memiliki impian dapat menuju air terjun yang berada di amerika selatan dan dapat membangun rumah disana. Tokoh Carl yang sangat setia dengan Ellie, bahkan saat Ellie sudah meninggal Carl tetap berniat mewujudkan cita-cita mereka. sungguh cerita yang romantis :')


Tapi kali ini, aku bukan ingin membahas film produksi pixar animations itu, melainkan ingin membahas OST dari film tersebut. Ini dia salah satu lagu di dalam film yang sangat romantis tersebut.

yang belum pernah mendengar lagunya bisa di putar di bawah sini :)
I Wanna Grow Old With You -  Westlife


Another day without your smile
Another day just passes by
But now i know how much it means
For you to stay right here with me
The time we spent apart will make our love grow stronger
But it hurts so bad i can't take it any longer

I want to grow old with you
I want to die lying in your arms
I want to grow old with you
I want to be looking in your eyes
I want to be there for you, sharing everything you do
I want to grow old with you

A thousand miles between us now
It causes me to wonder how
Our love tonight remains so strong
It makes our risk right all along
The time we spent apart will make our love grow stronger
But it hurt so bad i can't take it any longer

I want to grow old with you
I want to die lying in your arms
I want to grow old with you
I want to be looking in your eyes
I want to be there for you, sharing everything you do
I want to grow old with you

Things can come and go
I know but
Baby I believe
Something's burning strong between us
Makes it clear to me

I want to grow old with you
I want to die lying in your arms
I want to grow old with you
I want to be looking in your eyes
I want to be there for you, sharing everything you do
I want to grow old with you

Bagaimana liriknya ? menggambarkan kisah Carl dan Ellie sekali bukan ? diluar film ini pun, lagu ini juga memliki makna yang sangat dalam. Huuaaa Westlife memang selalu bisa membuat lagu yang kereeeennnn

lagu westlife lainnya yang jadi favorite juga klik disini
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates