Minggu, 10 November 2013

Pejamkan Rasakan Tuliskan


Suara jerit di lembayung
Teredam, terikat, terkekang
Bara api di lubuk hati
Terbakar, berhembus, tak padam
Untai kata tak terwakilkan
Resah hati tak terlukiskan
Pejamkan mata, terus pejamkan
Hingga teriakan itu menggetarkan alam fiksi yang ada

Tak terulur oleh waktu
Tak terpecah oleh keadaan
Saat waktu terdiam sesaat, saat itu pula lisan merapat
Waktu, ya waktu
Selalu tentangnya yang tak pernah tepat
Hilang saat raga berupa wujud
Hadir kala raga mulai terkikis
Rasakan, terus rasakan saja
Hingga suatu ketika dentingan itu menyatu
Rasakan, agar tak ada yang hilang saat waktu hadir bersama wujud nyata

Jari terkecil yang berpaut
Membalut kata bersyair indah
Walau nada yang mengalun tak selalu ceria
Syair terus mengalun
Hingga jari kecil itu terlepas
Entah terdorong atau melepaskan
Menghampiri jari kecil lentik lainnya
Bersua, membentuk nada dari notasi yang berbeda
Sepertinya indah
Namun  terdengar sumbang di relung iri
Sejenak ku menuliskan notasi lama yang terdengar indah untukku
Tuliskan, hingga nada usang itu kembali mengalun
Tuliskan, agar syair yang hilang kembali tersusun
Agar kau sadar, nada yang sama akan terus mengalun membuntuti waktu
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates