Rabu, 25 Maret 2015

Flash Fiction #1

“Coba aku lihat tanganmu.”

“Sudah kubilang aku baik-baik saja.”

“Bagaimana dengan kakimu?”

“Kakiku juga tidak mengapa, sudahlah jangan pedulikan aku. Tanganmu bagaimana, masih sakitkah?”

“Tidak, tanganku masih bisa digerakan.”

“Kakimu?”

“Masih bisa juga.”

Sudah tiga jam kami saling mengajukan pertanyaan yang hampir serupa.

Kemudian kami bergeming, menunggu.

Tidak berapa lama, terdengar suara retakan dahan pohon.


Dengan sekejap dahan yang menahan mobil kami pun meluncur bersama dengan kami yang saling berpelukan mengucap selamat tinggal.

Sabtu, 14 Maret 2015

Bahagia itu Sederhana

Bahagia itu sederhana
Dengan seseorang yang rela melakukan apa saja
Demi melihatmu bahagia
Melakukan hal-hal sepele dan kejutan tak terduga
Hal yang bisa membuatmu tertawa 

Bahagia itu sederhana
Sesederhana menemukan dirimu
Berkenalan denganmu
Berbincang dengamu
Dan menjadi bagian dari dirimu

Namun mencintaimu tidakalah sesederhana aku merasa bahagia
Dengan seluruh tingkah lakumu yang jauh dari perkiraanku
Dengan seluruh sifatmu yang seakan berubah setiap jamnya
Dengan seluruh sifat kekanak-kanakanmu

Lalu mengapa aku masih memilihmu ?
Karena aku mencintamu
Ya, Sesederhana itu


 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates