Senin, 25 Agustus 2014

Mimpiku dalam Secarik Kertas


“Gantungkanlah mimpi di langit” kata-kata itu acap kali kita dengar sebagai penyemangat untuk meraih mimpi kita. Aku kurang setuju dengan hal itu. Kupikir jika mimpi itu “digantung” di langit, kita akan sulit menggapainya. Kita akan lebih sering memandanginya, dan jika tertiup angin mimpi itu bisa saja menjadi goyah bahkan berhamburan menghilang.

Jadi, aku lebih suka dengan istilah yang kugunakan sendiri. 
“Genggamlah impianmu dalam kepalan tanganmu” 
Ia tak akan kemana-mana, ia akan selalu ada dalam kepalan tangan kita. Kita hanya perlu menggenggamnya kuat-kuat agar impian kita tak menghilang begitu saja. Ketika mimpi itu hendak jatuh kita mampu meraihnya kembali. Saat kita lelah dan merasa bosan, impian kita itu tinggal kita liat kembali dalam tangan kita dan tekadkan kembali untuk meraihnya.

Hal itu yang selalu aku pikirkan, yang aku pegang teguh hingga kini. Dulu, aku memiliki mimpi menjadi seorang dokter. Ya, terdengar sangat biasa ketika profesi itu diucapkan anak seumur lima tahunan. Seiring berjalannya waktu aku tetap pada tekadku itu. Menjadi seorang dokter. Hingga pada suatu waktu, aku mengetahui apa yang sebenernya aku inginkan.

Kamis, 21 Agustus 2014

Terbiasa


 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates