Sabtu, 03 Januari 2015

PENYEBAB STRES DAN CARA MENGATASINYA

Hai sahabat sukses! Kali ini aku akan membahas hal yang sering kita alami, tapi sering pula kita tidak menyadarinya. Apakah itu? Sering kali kita menyebut hal ini dengan Stres. Pertanyaan awalnya adalah, apa stres itu sebenarnya? Apakah stres itu identik dengan seseorang yang memiliki masalah dengan kejiwaannya?

Pasti banyak orang awam yang berpikiran seperti itu, namun stres sendiri memiliki beberapa pengertian..

Menurut J.P Chaplin dalam Kamus Lengkap Psikologi mengatakan
“Stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis.”

Menurut Atkinson (1983)
“Stres terjadi ketika seseorang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan sebagai ancaman kesehatan fisiknya maupun psikologisnya.”


Menurut Lazaruss (dalam Rod Plotnik 2005:481)
“Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterprestasikan atau menilai sesuatu situasi melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai.”

KLISE

Baca via PDF download disini

Siang ini cuaca tak seperti biasanya, matahari sepertinya enggan menjalankan tugasnya dengan baik. Awan hitam mulai menutupi langit, hujan pun mulai membasahi jalanan. Dari dalam toko kopi aku melihat seorang anak kecil dengan riangnya berlari-lari mengejar anak kecil lainnya. Mereka terlihat gembira sekali. Padahal hujan sedang turun, tapi mereka seolah tidak peduli. Mereka hanya  berlari, berteriak, dan tertawa gembira. Bagi mereka, semudah itu mendapatkan kebahagian.

“Huh.” Aku menghela napas. Ini sudah pukul tiga, tetapi orang itu tidak juga muncul. Sudah 1,5 jam aku menunggu sendiri di toko ini. Bahkan pengunjung yang duduk di depan mejaku sudah berganti tiga kali, dan orang itu belum juga datang.

“Aku sudah 1,5 jam menunggu di sini. Kau akan datang atau tidak?” tulisku dalam pesan singkat.

“Kalau kau tidak datang juga, aku anggap masalah kita selesai. Kau tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi padaku.” tulisku lagi. Kutaruh telepon genggamku dan kembali memandang keluar. Langit semakin menggelap, seakan menggambarkan suasana hatiku. Kupejamkan mata, haruskah semua ini berakhir seperti ini? mengapa harus dengan cara ini? Aku sudah berpikir masak-masak akan keputusanku kali ini. Sekarang, aku tinggal menunggu orang itu datang dan mengatakannya.

            Setengah jam kemudian orang itu tidak juga menampakkan batang hidungnya. Dengan kesal aku pun menarik tasku dan berjalan keluar toko. Hujan di luar masih turun, walau sekarang hanya rintiknya saja yang tersisa. Aku berjalan menuju mobilku, mobil keluaran Jepang dengan warna favoritnya, biru. Di dalam mobil aku kembali membuka telepon genggamku, belum juga ada balasan. Aku sudah mengirimkan pesan lima kali dan belum satu pun yang dibalasnya.

“Maunya apa sih orang ini? dia yang membuat janji, dia sendiri yang tidak datang.” Omelku dengan kesal. Langsung saja kunyalakan mesin mobilku dan meluncur pulang.

Jumat, 02 Januari 2015

GRAVITY

Hujan tak pernah begitu menyakitkan
Ketika kau tau, rintik yang jatuh tak dapat berbuat apa-apa
Tak bisa tiba-tiba terhenti dan kembali ke atas
semua akibat gravitasi

Begitu juga perasaan
Cinta tak pernah terasa menyakitkan
Sebelum kau menyadari bahwa kau jatuh kepada seseorang
Tetapi kau tak bisa dengan begitu saja menghentikannya
Semua membutuhkan waktu

Tugas rintik hanya jatuh
Ia percayakan kepada awan yang membawanya
Ia tak bisa memilih untuk jatuh dimana
Tanah tandus, tanah subur, atau sungai yang sudah banyak airnya sekalipun
Ia percayakan saja kepada gravitasi, ia akan jatuh dengan kencang atau perlahan

Tugas hati hanya merasakan
Baik sedih, duka, amarah, benci, suka, maupun cinta
Namun ia tak seperti rintik, ia bisa memilih
Ia bisa memilih kepada siapa ia marah, mengapa ia benci, hal yang membuatnya senang, dan apa yang membuatnya sedih
Tapi perihal cinta, tidak semudah itu
Jatuh cinta tidak bisa memilih
Namun memberikan cinta, kita bisa menentukan kepada siapa emosi itu dipercayakan

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates