Senin, 25 Agustus 2014

Mimpiku dalam Secarik Kertas


“Gantungkanlah mimpi di langit” kata-kata itu acap kali kita dengar sebagai penyemangat untuk meraih mimpi kita. Aku kurang setuju dengan hal itu. Kupikir jika mimpi itu “digantung” di langit, kita akan sulit menggapainya. Kita akan lebih sering memandanginya, dan jika tertiup angin mimpi itu bisa saja menjadi goyah bahkan berhamburan menghilang.

Jadi, aku lebih suka dengan istilah yang kugunakan sendiri. 
“Genggamlah impianmu dalam kepalan tanganmu” 
Ia tak akan kemana-mana, ia akan selalu ada dalam kepalan tangan kita. Kita hanya perlu menggenggamnya kuat-kuat agar impian kita tak menghilang begitu saja. Ketika mimpi itu hendak jatuh kita mampu meraihnya kembali. Saat kita lelah dan merasa bosan, impian kita itu tinggal kita liat kembali dalam tangan kita dan tekadkan kembali untuk meraihnya.

Hal itu yang selalu aku pikirkan, yang aku pegang teguh hingga kini. Dulu, aku memiliki mimpi menjadi seorang dokter. Ya, terdengar sangat biasa ketika profesi itu diucapkan anak seumur lima tahunan. Seiring berjalannya waktu aku tetap pada tekadku itu. Menjadi seorang dokter. Hingga pada suatu waktu, aku mengetahui apa yang sebenernya aku inginkan.


Aku sangat menyukai olahraga, sangat suka. Bahkan aku pernah berjuang untuk menjadi atlet di satu cabang olahraga. Tapi hal itu tidak didukung dengan fisikku yang mudah sakit ketika terlampau lelah. Impian itupun perlahan aku tinggalkan, walaupun sebenarnya aku tak sepenuhnya meninggalkan bidang tersebut.

Ketika aku SMA, aku mulai memikirkan kedua cita-citaku tersebut. Bidang kesehatan dan olahraga. Jadi kuputuskan aku ingin menjadi dokter dengan gelar Spesialis Kesehatan Olahraga. Dan ketika aku mencari informasi itu di internet, ternyata di Negara ini bidang tersebut masih sangat sangat di perlukan. Negara kita sedang giat membangun prestasi dalam bidang olahraga. Baik dari atlet-atletnya maupun dari segi kepengurusannya. Dan ketika seorang atau satu grup cabang olahraga bertanding idealnya memiliki satu tim kesehatan khusus. Sedangkan hal itu belum tertunjang dengan adanya tim medis yang ahli. Tak hanya dokter, tim psikologis untuk menggembleng mental para atlet, tim fisioterapis untuk membantu para atlet yang cidera, nutrisionis untuk mengatur asupan gizi yang diperlukan para atlet , dan tim kepelatihan juga masih sangat dibutuhkan.

Dan disinilah mimpiku dimulai. Mulai saat itu, dengan secarik kertas aku menuliskan impian-impianku. Pada poin ke-5 aku menuliskan
Be a doctor or psychologist”.
Dan pada poin-poin berikut aku menullis
“Menempuh pendidikan sport science di Inggris”
“Menjadi salah satu tim kesehatan sepak bola dalam tim favoritku”
“Menjadi ahli medis dalam olahraga dan bekerja untuk tim olahraga Indonesia”
Dan beberapa impianku lainnya. Ketika aku memberitahu teman-temanku akan mimpiku ini, banyak yang berkomentar negatif walaupun tidak sedikit pula yang mendukung. Mungkin mereka masih asing dengan cita-citaku ini. Dan kenapa aku ingin bersekolah di luar negeri ? karena itu salah satu impianku lainnya, bisa menempuh pendidikan di negara lain serta memperkenalkan kelebihan Indonesia di mancanegara. Dan juga di dalam negeri belum banyak sport science yang di kembangkan. Bahkan jurusan itu masih terdengar asing di masyarakat.

Lulus SMA aku mendaftar banyak universitas dalam jurusan kedokteran. Dari satu tes ke tes yang lainnya aku ikuti. Namun tahun itu belum menjadi tahun keberuntungaku untuk menjadi dokter. Akhirnya aku memilih alternatif lain agar bisa tetap on the track dengan apa yang aku inginkan. Dan sekarang aku menempuh pendidikan di bidang Psikologi. Tidak jauh-jauh dari impianku bukan ?. Dan impianku lainnya kini sudah menanti. Aku tetap ingin memajukan olahraga Indonesia dengan caraku ini. Menjadi orang di balik layar kesuksesan para atlet kita di tahun-tahun mendatang.

Jika kita gagal dalam upaya mewujudkan mimpi kita, itu lebih baik daripada kita tidak memperjuangkannya sama sekali. Ketika kita sudah memperjuangkannya tetapi masih juga gagal, itu lebih baik daripada kita menyerah dan tidak memiliki mimpi lagi.  Jika kita memiliki satu mimpi, aku yakin dalam meraihnya kita tidak hanya diberikan satu jalan. Pasti masih banyak jalan yang akan kita temui dalam mencari mimpi itu. Tak perlu dipikir betapa jauhnya diri kita dari impian kita, atau apa saja yang sudah kita lakukan untuk impian kita itu, yang perlu kita lakukan hanyalah terus melakukan yang terbaik untuk menggapai impian itu. Tak berhasil dengan cara ini, pasti bisa dengan cara lainnya. Tidak berhasil di jalan ini, semoga bertambah sukses di jalan yang lainnya.

Terima kasih telah membaca “cuplikan” dari impian-impianku ini. Follow your passion, don't be afraid to do your own dream be believe you can do it better. Keep your  spirit on fire! Semoga kita sukses dalam meraih impian kita masing-masing. ^^
***
Ingin berbagi mimpi-mimpi mu juga ? ayo berbagi untuk memotivasi teman-teman kita dan ikuti Kontes Mimpi Properti dalam tema "Mengejar Mimpi" disini 



1 komentar:

  1. Apapun mimpinya, minumnya pasti teh botol sosro,,,,http://bit.ly/1laPIuO

    BalasHapus

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates