Baca via PDF download disini
Jendela itu selalu terbuka sebagian. Tirai putih bersibak tertiup angin, tirai yang selalu menutup bagian yang tak terlihat di balik jendela itu. Jendela dengan kayu kusen jati model kuno ditambah teralis besi berwarna hitam hampir serupa di semua bagian rumah. Rumah gaya jawa yang terdesak oleh rumah gaya modern disekitarnya. Mobil putih keluaran pabrik Jerman setiap pukul 6 meninggalkan garasi rumah, meninggalkan jendela yang terbuka sebagian. Tak pernahkah jendela itu di tutup?
Jendela itu selalu terbuka sebagian. Tirai putih bersibak tertiup angin, tirai yang selalu menutup bagian yang tak terlihat di balik jendela itu. Jendela dengan kayu kusen jati model kuno ditambah teralis besi berwarna hitam hampir serupa di semua bagian rumah. Rumah gaya jawa yang terdesak oleh rumah gaya modern disekitarnya. Mobil putih keluaran pabrik Jerman setiap pukul 6 meninggalkan garasi rumah, meninggalkan jendela yang terbuka sebagian. Tak pernahkah jendela itu di tutup?
Sudah
5 bulan aku tinggal di seberang rumah bergaya jawa itu. Dan pertanyaanku selama
5 bulan ini juga, apa yang ada di balik jendela itu? Rumah nomor 66. Tak pernah aku melihat sosok sang
pemilik rumah. Saat mobil putih itu meninggalkan rumah, aku baru bangun dari
mimpiku dan kembali entah jam berapa, aku tak pernah melihatnya kembali.
Mengapa aku tertarik sekali dengan rumah itu ? Entahlah. Mungkin rumah itu
mengingatkan aku dengan rumah nenekku yang berada di Wonosobo. Tempat
kelahiranku dan masa kecilku. Setiap kali aku berada di rumah nenekku aku
selalu merasa nyaman, tentram. Tapi rumah yang di seberang itu –